Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Yang terhormat Ibu kepala sekolah beserta staf guru dan tata usaha. Yang
terhormat teman-teman siswa smp Negeri 5
dari kelas vii sampai kelas ix.
Sebelum saya memulai untuk memberikan sebuah pidato, saya ingin mengajak kalian
semua untuk bersyukur kehadirat Allah yang maha kuasa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang diberkati
ini. Dan juga saya tidak lupa untuk memanjatkan sholawat dan salam untuk nabi
kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman kegelapan ke zaman yang terang
benerang seperti yang kita nikmati sekarang.
Hadirin yang terhormat
Pada hari ini, di kesempatan emas ini, saya ingin menyampaikan sebuah pidato
tentang “lingkungan kita”. Pidato yang saya akan sampaikan merupakan keluh hati
saya terhadap lingkungan yang semakin hari semakin tercemar. Semoga di moment
hari lingkungan hidup yang jatuh pada hari ini, saya ingin mengajak teman-teman
semua untuk menjaga lingkungan yang selama ini menjaga kita.
Sandar atau tidak, kita hidup di dunia ini bergantung pada lingkungan, kita
minum air yang bersumber dari lingkungan kita, kita menghirup udara yang
bersumber dari lingkungan kita, kita makan makanan yang bersumber dari sumber
makanan yang hidup dan ditanam dari lingkungan kita. Lingkungan kita mempunyai
pengaruh yang besar untuk kehidupan kita seakan lingkungan berarti hidup kita.
Oleh karena itu baik atau buruk lingkungan secara langsung akan berpengaruh
terhadap baik-buruknya kehidupan kita khususnya.
Beberapa tahun kebelakang, tentunya kita pernah mengalaminya sendiri ketika
hidup terasa hijau karena masih banyak pohon yang terdapat di lingkungan kita.
Tetapi lihat lah sekarang, pohon-pohon itu telah berkurang dan nyaris tiada.
Kehijauan hidup kita terganti dengan kepulan Carbon Monxida yang tidak bisa
dirubah menjadi Oksigen karena pohon-pohon tiada.
Beberapa tahun kebelakang, tentunya kita pernah mengalaminya sendiri ketika
kita bisa bernapas lebih dalam tanpa ada bau polusi yang menyerbak menyakiti
paru-paru kita. Tetapi bernapaslah sekarang, udara nan sejuk-bersih itu telah
terkontaminasi oleh asap dan polusi. Kesejukan udara yang dulu akrab dengan
hidung kita, kini terganti dengan bau busuk polusi sumber dari moderenisasi
yang tidak bersahabat dengan lingkungan.
Beberapa tahun kebelakang, tentunya kita pernah mengalaminya sendiri ketika
setiap langkah yang kita tempuh, terlihat bersih tanpa adanya sampah yang
merusak pandangan mata. Tetapi melangkah lah sekarang, tanah yang dulu bersih
nan subur sekarang tertimbun sampah busuk yang sudah seperti teman di setiap
perjalanan. Kesuburan yang dulu diandalkan pun kini tinggal legenda usang tak
yang terabaykan.
Hadirin yang terhormat
Saya yakin pengalaman-pengalaman itu pernah dialami oleh semua orang di sini.
Sadarlah, keruasakan itu kita semua lah penyebabnya. Jika kita terus
mengabaikan itu, bencana yang kita tidak pernah bayangkan akan pasti datang
mengingatkan. Jadi
apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan kita? Saya berdiri di
sini bukan hanya untuk mereport kondisi miris-kritis lingkungan kita saja, saya
pribadi juga ingin mengajak untuk melakukan beberapa tidakan yang sebenarnya
kecil dan mudah kita lakukan. Dimulai dengan memilah sampah dan membuangnya
pada tempat seharusnya, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menghemat
listrik serta menanam pohon sebagai investasi hidup anak cucu kita selanjutnya.
Hal-hal tersebut ayo kita bina dari sekarang. Hal-hal kecil tersebut merupakan
investasi besar untuk generasi mendatang.
Cintailah lingkungan kita sebagaimana kita mencintai hidup dan masa depan kita.
Sebenarnya itu yang saya ingin ungkapkan. Pidato yang saya sampaikan bukanlah
apa-apa dibandingkan tindakan kita selanjutnya. Terima kasih banyak atas
perhatiannya, mohon maaf jika ada salah kata.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar