make money

Selasa, 22 Juli 2014

Contoh Resensi Buku

Buku Manajemen Kelas
1.  Pendahuluan
Judul Buku          : Manajemen Kelas untuk guru Sekolah dasar
Penulis                 : Carolyn M. Everston dan Edmund T. Emmer
Penerbit               : Prenada Media Group
Tahun Terbit        : 2011
Tebal buku           : i-xii + 329 Halaman
2.  Isi
Manajemen Kelas
Ikhtisar

         Mengatur lingkungan fisik bagi pengajaran merupakan titik mula yang logis unntuk pengelaolaan ruang kelas karena hal ini merupakan sebuah tugas yang dihadapi semua guru sebelum sekolah mulai.
 Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam mengatur ruang kelas umum sekolah dasar luar biasa banyaknya seperti perabotan, meja tulis guru dan siswa, rak nuku, lemari arsip, kursi, sebuah atau dua buah meja. Mugkin juga ada peralatan elektronik sebuah proyektor, komputer, pemutar CD/DVD, dan televisi.
Sebelum mengatur ruang kelas ada beberapa hal yang diperhatikan pula seperti Empat kunci bagi pengaturan yang baik :
    1.      Jadikan wilayah berlalu lintas tinggi bebas dari kemacetan.
    2.      Pastikan bahwa para siswa dapat dipantau dngan mudah oleh guru.
    3.      Jaga material pengajaran yang sering digunakan dan perlengkapan para siswa mudah diakses
    4.      Pastikan bahwa para siswa dapat dengan mudah melhat presentaase dan tampilan seisi kelas

Menerapkan tiap-tiap dari empat kunci tersebut akan membantu anda merancang pengaturan ruangan yang bisa dilaksanakan. Komponen-komponen spesifik yang akan mengarah ke tujuan ni dijelaskan selanjutnya. Dengan membahas komponen-komponen tersebut, anda akan menangani seluruh aspek penting dari pengaturan ruang.

 Pengaturan ruangan yang di perlihatkan dapat berkontribusi pada masalah-masalah pengelolaan ruang kelas dalam sejumlah cara:
 Ø  Ketika guru menyajikan informasi dari era di dekat papan tulis utama, para siswa di meja belakang membelakangi guru da tampilan yang ada, sehingga menyulitkan mereka melihat material. Lebih sulit lagi bagi guru untuk mengawasi para siswa tersebut. Kemampuan bergerak guru terbatas pada era yang relatif kecil. Selain itu, tidak ada tempat untuk menyimppan material yang di perlukan bagi presentasi seluruh kelompok.
 Ø  Jalur lalulintas buntu atau tersumbat, terutama di dekat rak buku, computer, dan di sepanjang jalan menuju kamar mandi dan peenajam pensil.
 Ø  Meja kelompok kecil di tengah ruangan di dekat meja tulis siswa mungkin megaibatkan distraksi bagi para siswa yang duduk di meja tulis mereka.
 Ø  Guru sebaiknya mempertimbangkan menggunakan atalase buku yang rendah untuk menghindari tampilan bagi rendah.
 Ø  Ketika guru membantu para siswa individu di meja tulis mereka, guru tersebut akan kesulitan mengawasi para siswa did beberapa tempat di ruangan itu.
 Ø  Meja tulis yang terisolasi yang ada di dekat intu toilet perempuan dapat menjadi sumber otensi masalah
 Ø  Siswa yang duduk di meja tulis yang berhadapan dengan meja tuli guru mungkin teralih perhatiannya jika guru bekerja dengan siswa lainnya.
 Ø  Lokasi dari stasiun kerja komputer mungkin merupakan sebuah distraksi bagi para siswa yang menggunakan stasiun teersebut saat siswa lainnya.

Diagnosis
Kebingungan tiada henti dari para siswa mengenai tanggal pengumpulan, arahan dan penyelesaian persyaratan dengan jelas atau cukup sering memeriksa pemahamana tersebut. Selain itu para siswa tdak mendapatkan umpan balik mengenai kemajuan merreka atau kualitas pekerjaan mereka, juga tidak ada ganjaran atua hukumanyang tegas terkait dengan penyelesaian tugas atau kekurangan dari penyelesaian.
Untuk itu guru harus mengetahui prosedur menciptakan suasana kelas, yakni:
a.    Mengidentifikasi klasifikasi masalah, baik individual maupun kelompok.
b.    Menganalisis telaah masalah
c.    Memilih dan tentukan alternative pemecahan masalah.
d.   Memanfaatkan umpan balik

Mengelola Perilaku Bermasalah
              Konsep mengenai peraku bermasalah sangat luas. Ketimbang menyebutkan satu persatu seluruh prilaku buruk yang memungkinkan terjadi di ruang kelas, lebih baik untuk mempertimbangkan berdasarkan kategori sehingga dapat dikelola.
Strategi Pengelolaan nya yaitu Gunakan pemecahan Masalah, Prosedur intervensi lima langkah, jones dan jones (2001), menyarankan lima langkah berikut ini ketika berurutan dengan periilaku siswa yang menggangu:
LANGKAH 1            : Gunakan sebuah tanda nonverbal untuk mengisyaratkan pada siswa tesebut agar berhenti.
LANGKAH 2 : Jika perilaku tersebut tidak berhenti, mintalah siswa tersebut untuk menaati peraturan yang diinginkan.
LANGKAH 3 : Jika gangguan tersebut masih berlanjut, berikan pilhan kepada siswa berupa menghentikan perilaku tersebut atau memilih mengembangkan sebuah rencana.
LANGKAH 4 : Jika siswa tersebut mash juga belum berhenti, wajibkan kepada siswa tersebut agar bepindah ke wilayah yang sudah ditunjukdalam ruangan untuk menuliskan sebuah rencana.
LANGKAH 5 : Jika siswa tersebut menolak mematuhi langkah 4, kirimkan siswa tersebut ke lokasinya (misalnya, kantor sekolah) untuk menyelesaikan rencana.

3.       Kritik
                   Pada Buku “Manajemen Kelas untuk guru Sekolah dasaryang di buat oleh Carolyn M. Everston dan Edmund T. Emmer sudah sesuai dengan isi dan pelaksanaan metode yang ia lakukan. Ini dapat dilihat dari Latar belakang masalah dan contoh-contoh masalah yang ia pecahkan sesuai dan tidak berbeda jauh dari main idea dan tujuan buku ini. Hanya saja sedikit kekurangannya tampak pada contoh yang terlalu jauh. Maksudnya contoh nya mengambil orang barat, kenapa harus orang asing sedangkan permasalahan-permasalahan seperti itu sendiri banyak terjadi di dalam negeri sendiri.  Dan juga kurang banyaknya materi penunjang seperti kesimpulan di tiap akhir bab yang membuat buku ini sedikit sulit di mengerti bagi pemula..
                   Selebihnya Buku ini baik dan bagus .Seandainya buku  ini  melihat hal-hal kecil seperti yang saya sebutkan diatas, mungkin buku ini akan tapk lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar