Buku Manajemen Kelas
1.
Pendahuluan
Judul Buku :
Manajemen Kelas untuk guru Sekolah dasar
Penulis :
Carolyn M. Everston dan Edmund T. Emmer
Penerbit :
Prenada Media Group
Tahun Terbit :
2011
Tebal buku :
i-xii + 329 Halaman
2. Isi
Manajemen Kelas
Ikhtisar
Mengatur lingkungan fisik bagi pengajaran merupakan titik mula yang logis unntuk pengelaolaan ruang kelas karena hal ini merupakan sebuah tugas yang dihadapi semua guru sebelum sekolah mulai. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam mengatur ruang kelas umum sekolah dasar luar biasa banyaknya seperti perabotan, meja tulis guru dan siswa, rak nuku, lemari arsip, kursi, sebuah atau dua buah meja. Mugkin juga ada peralatan elektronik sebuah proyektor, komputer, pemutar CD/DVD, dan televisi.
Sebelum mengatur ruang
kelas ada beberapa hal yang diperhatikan pula seperti Empat kunci bagi pengaturan yang baik :
1.
Jadikan wilayah
berlalu lintas tinggi bebas dari kemacetan.
2.
Pastikan bahwa
para siswa dapat dipantau dngan mudah oleh guru.
3.
Jaga material
pengajaran yang sering digunakan dan perlengkapan para siswa mudah diakses
4.
Pastikan bahwa
para siswa dapat dengan mudah melhat presentaase dan tampilan seisi kelas
Menerapkan tiap-tiap dari empat kunci tersebut akan
membantu anda merancang pengaturan ruangan yang bisa dilaksanakan.
Komponen-komponen spesifik yang akan mengarah ke tujuan ni dijelaskan
selanjutnya. Dengan membahas komponen-komponen tersebut, anda akan menangani
seluruh aspek penting dari pengaturan ruang.
Pengaturan ruangan
yang di perlihatkan dapat berkontribusi pada masalah-masalah pengelolaan ruang
kelas dalam sejumlah cara:
Ø Ketika guru menyajikan informasi dari era di dekat
papan tulis utama, para siswa di meja belakang membelakangi guru da tampilan
yang ada, sehingga menyulitkan mereka melihat material. Lebih sulit lagi bagi
guru untuk mengawasi para siswa tersebut. Kemampuan bergerak guru terbatas pada
era yang relatif kecil. Selain itu, tidak ada tempat untuk menyimppan material
yang di perlukan bagi presentasi seluruh kelompok.
Ø Jalur lalulintas buntu atau tersumbat, terutama di
dekat rak buku, computer, dan di sepanjang jalan menuju kamar mandi dan
peenajam pensil.
Ø Meja kelompok kecil di tengah ruangan di dekat meja
tulis siswa mungkin megaibatkan distraksi bagi para siswa yang duduk di meja
tulis mereka.
Ø Guru sebaiknya mempertimbangkan menggunakan atalase
buku yang rendah untuk menghindari tampilan bagi rendah.
Ø Ketika guru membantu para siswa individu di meja
tulis mereka, guru tersebut akan kesulitan mengawasi para siswa did beberapa
tempat di ruangan itu.
Ø Meja tulis yang terisolasi yang ada di dekat intu
toilet perempuan dapat menjadi sumber otensi masalah
Ø Siswa yang duduk di meja tulis yang berhadapan
dengan meja tuli guru mungkin teralih perhatiannya jika guru bekerja dengan
siswa lainnya.
Ø Lokasi dari stasiun kerja komputer mungkin merupakan
sebuah distraksi bagi para siswa yang menggunakan stasiun teersebut saat siswa
lainnya.
Diagnosis
Kebingungan tiada henti
dari para siswa mengenai tanggal pengumpulan, arahan dan penyelesaian persyaratan
dengan jelas atau cukup sering memeriksa pemahamana tersebut. Selain itu para
siswa tdak mendapatkan umpan balik mengenai kemajuan merreka atau kualitas
pekerjaan mereka, juga tidak ada ganjaran atua hukumanyang tegas terkait dengan
penyelesaian tugas atau kekurangan dari penyelesaian.
Untuk itu guru harus
mengetahui prosedur menciptakan suasana kelas, yakni:
a. Mengidentifikasi
klasifikasi masalah, baik individual maupun kelompok.
b. Menganalisis
telaah masalah
c. Memilih
dan tentukan alternative pemecahan masalah.
d. Memanfaatkan
umpan balik
Mengelola Perilaku Bermasalah
Konsep mengenai peraku bermasalah sangat luas.
Ketimbang menyebutkan satu persatu seluruh prilaku buruk yang memungkinkan
terjadi di ruang kelas, lebih baik untuk mempertimbangkan berdasarkan kategori
sehingga dapat dikelola.
Strategi Pengelolaan
nya yaitu Gunakan pemecahan Masalah, Prosedur intervensi lima langkah, jones
dan jones (2001), menyarankan lima langkah berikut ini ketika berurutan dengan
periilaku siswa yang menggangu:
LANGKAH 1 : Gunakan sebuah tanda nonverbal
untuk mengisyaratkan pada siswa tesebut agar berhenti.
LANGKAH 2 : Jika
perilaku tersebut tidak berhenti, mintalah siswa tersebut untuk menaati
peraturan yang diinginkan.
LANGKAH 3 : Jika
gangguan tersebut masih berlanjut,
berikan pilhan kepada siswa berupa menghentikan perilaku tersebut atau memilih
mengembangkan sebuah rencana.
LANGKAH 4 : Jika
siswa tersebut mash juga belum berhenti, wajibkan kepada siswa tersebut agar
bepindah ke wilayah yang sudah ditunjukdalam ruangan untuk menuliskan sebuah
rencana.
LANGKAH 5 : Jika
siswa tersebut menolak mematuhi langkah 4, kirimkan siswa tersebut ke lokasinya
(misalnya, kantor sekolah) untuk menyelesaikan rencana.
3. Kritik
Pada Buku “Manajemen Kelas untuk guru Sekolah
dasar” yang di buat oleh Carolyn M.
Everston dan Edmund T. Emmer sudah sesuai dengan isi dan pelaksanaan metode yang
ia lakukan. Ini dapat dilihat dari Latar belakang masalah dan contoh-contoh
masalah yang ia pecahkan sesuai dan tidak berbeda jauh dari main idea dan tujuan buku ini. Hanya
saja sedikit kekurangannya tampak pada contoh yang terlalu
jauh. Maksudnya contoh nya mengambil orang barat, kenapa harus orang asing
sedangkan permasalahan-permasalahan seperti itu sendiri banyak terjadi di dalam
negeri sendiri. Dan juga kurang
banyaknya materi penunjang seperti kesimpulan di tiap akhir bab yang membuat
buku ini sedikit sulit di mengerti bagi pemula..
Selebihnya
Buku ini baik dan bagus .Seandainya buku
ini melihat hal-hal kecil seperti
yang saya sebutkan diatas, mungkin buku ini akan tapk lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar